Pages

Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 November 2011

Komponen EFI

pengertian bahan bakar injeksi (EFI)

1. Perkembangan Sistem Bahan Bakar Injeksi
Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.


2. Prinsip Kerja Sistem EFI
Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.


3. Konstruksi Dasar Sistem EFI
Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; a) sistem bahan bakar (fuel system), b) sistem kontrol elektronik (electronic control system), dan c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction system). Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000 dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X 125.
Gambar Penempatan Komponen Sistem EFI Honda Supra X 125.
**. Sistem Bahan Bakar Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan /menginjeksikan bahan bakar.
Gambar Komponen EFI Honda Supra X 125
Adapun fungsi masing-masing komponen pada sistem bahan bakar tersebut adalah sebagai berikut: 
1) Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan bakar.

 2) Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin berubah¬ubah.
Gambar Konstruksi Fuel Pump Module

3) Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi). Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi)) pressure regulator mengembalikan bahan bakar ke dalam tangki.

4) Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan minimal sebesar tekanan yang dihasilkan oleh pompa.

5) Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold) sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang ke throttle body. Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu pembukaan nozel/injektor. Lama dan banyaknya penyemprotan diatur oleh ECM (Electronic/Engine Control Module) atau ECU (Electronic Control Unit).
Gambar Konstruksi Injektor
Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.


Komponen Yamaha V-Ixion


Pabrikan Yamaha punya cara unik dalam menjelaskan sistem injeksi pada V-Ixion. Kinerjanya diibaratkan tubuh manusia. Kulit ibarat sensor suhu yang apabila terkena terik matahari akan menginformasikan kepada otak (ECU) bahwa kondisi sedang panas. Sedangkan MAQS (modulized air quantity sensor) ibarat hidung yang menghirup udara masuk ke dalam tubuh melewati tenggorokan. Volume serta temperatur udara yang masuk melalui hidung juga diinformasikan kepada otak.
analogi sistem vixion
Selanjutnya otak mengolah informasi dari kulit dan hidung untuk diputuskan seberapa banyak air yang akan diminum. Air ibarat bensin yang akan disemprotkan oleh injektor. Lalu tangan bertugas sebagai eksekutor atas perintah otak untuk menuangkan air ke dalam gelas. Tangan akan menuang air lebih banyak jika terasa sangat haus. Dan sebaliknya jumlah air dalam gelas akan dikurangi apabila tidak terlalu haus. Dengan kata lain, jumlah air yang diminum secara otomatis menyesuaikan kebutuhan tubuh manusia (mesin).
Melihat kinerja komponen pada MAQS, sistem injeksi V-Ixion masuk kategori tipe D-Jetronic. Sebab jumlah udara masuk tidak diukur lewat air flow meter (AFM) tapi ditentukan oleh intake air pressure sensor (IAPS). Dimana IAPS prinsip kerjanya sama dangan manifold absolute pressure (MAP). IAPS mendeteksi tekanan udara intake manifold (saluran masuk).
Komponen injeksi V-Ixion meliputi sensor group yaitu komponen yang bertugas mendeteksi kondisi mesin lalu mengirimnya berupa sinyal ke ECU. Sensor-sensornya meliputi throttle position sensor (TPS), intake air temperature sensor (IATS), intake air pressure sensor (IAPS), lean angel sensor (LAS), coolant temperature sensor (CTS) dan crankshaft position sensor (CPS).
Control group yaitu komponen yang bertugas mengolah data yang dikirim oleh sensor group. Setelah data diproses, gantian control group mengirim sinyal menuju actuator group untuk melakukan sesuatu. Yang termasuk komponen control group yaitu electronic control unit (ECU).
Terakhir, actuator group yaitu komponen yang bertugas menjalankan perintah dari ECU untuk menyemprotkan bensin dalam jumlah tertentu. Injektor sebagai eksekutornya. Injektor bisa bekerja sempurna karena dibantu oleh pompa bensin yang konstruksinya menjadi satu unit dengan fuel pressure regulator (FPR) dan saringan bensin (fuel filter).
Selain injektor, yang termasuk kategori komponen actuator group yaitu FID (fast idle solenoid valve). Sebab FID bekerja secara otomatis atas perintah ECU untuk menambah aliran udara saat suhu mesin masih dingin. Dampak positifnya mesin menjadi lebih mudah dihidupkan. Kinerja FID mirip sistem choke otomatis pada karburator.

KOMPONEN UTAMA MESIN INJEKSI


1. Sistem Pemasukan Udara (Air Intake System).
Uraian materi 1. Intake Air Temperature.(IAT)
Sensor temperature udara masuk (Intake air temperature) merupakan sensor koreksi yang biasanya terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner dengan throttle body. Sensor ini berupa thermistor dengan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperature maka nilai tahanannya semakin kecil.
Sensor Intake air temperature memiliki 2 kabel yang keduany dari Engine Control Modul (ECM). ECM akan mensuplay tegangan sebesar 5 volt dan memberi ground untuk sensor. Karena nilai tahanan pada sensor bervariasi akibat perubahan temperature maka tegangan yang mengalir dari ECM juga bervariasi. Variasi tegangan inilah yang dijadikan dasar bagi ECM untuk menentukan temperature udara masuk yang tepat sebagai input untuk menentukan koreksi jumlah bahan bakar yang disemprotkan oleh injector. Pada kendaraan Suzuki yang menggunakan Intake air temperature sensor adalah Baleno 1.6, Baleno 1.5, Escudo 2.0,Aerio,Baleno Next G ,EverY, XL7, New Escudo 1.6.
Posisi Intake air temperature sensor pada air cleaner dapat dilihat pada gambar 15 dibawah ini).
31
31
Gambar 15. Posisi IAT pada Air Cleaner
Hubungan antara nilai resistensi pada intake air temperature sensor dan kenaikan temperature dapat dilihat pada gambar 16 dibawah ini.
32
32
Gambar 16.. Grafik hubungan antara nilai resistensi dan temperature
Uraian Materi 2. Throttle Body
Fungsi throttle body adalah sebagai saluran utama yang dilalui oleh udara sebelum masuk ke intake manifold. Konstruksi throttle body dapat dilihat pada gambar 17.
33
33
Gambar 17. Konstruksi Throttle Body
Komponen-komponen pada throttle body dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Throttle valve.
Throttle valve berfungsi untuk membuka dan menutup saluran utama yang dilalui udara pada throttle body.Digerakan oleh acceleration pedal (pedal gas).
b.Throttle Position Sensor (TPS)
Throttle Position Sensor (TPS) adalah sensor pada sistem EFI yang berfungsi mendeteksi bukaan throttle valve dengan menggunakan potensiometer. Throttle Position Sensor terletak menempel pada throttle body (Gambar 18) dan wujudnya adalah potensiometer (variable resistor) yang dihubungkan dengan poros throttle valve, untuk mendeteksi posisi bukaan katup gas (throttle valve) tersebut secara akurat, dengan outputnya adalah tegangan 0 – 5 volt yang dikirim ke Eletrical Control Unit (ECU).
34
34

Gambar 18. Letak Throttle Position Sensor pada Throttle Body.
Throttle position sensor (TPS) adalah sebuah potensiometer yang secara konstan mengirim berbagai sinyal bertegangan ke ECU. Potensiometer adalah semacam resistor yang mengubah gerakan mekanik menjadi sebuah voltage. Pada Throttle Position Sensor, voltage ini berhubungan langsung dengan throttle valve position. Ketika pengemudi menekan pedal gas, maka Throttle Valve terbuka. Setelah Throttle Valve terbuka, sinyal bertegangan tinggi dikirim dari Throttle Position Sensor ke ECU.
Informasi yang diterima ECU diterjemahkan sebagai Acceleration Mode (gambar 19) dan Decceleration Mode (gambar 20)
35
35
Gambar 19. Skema Throttle Position Sensor terhadap ECU Gambar 20. Output Tegangan TPS terhadap bukaan Throttle Valve
Throttle Position Sensor terdiri atas 2 type :
  1. Throttle Position Sensor Rotary
  2. Throttle Position Sensor Linear
Kedua tipe ini mempunyai sebuah koil yang kabelnya mempunyai perlawanan terhadap material lain. Kabel paling akhir dihubungkan ke massa. Kabel yang lain dihubungkan ke reference voltage 5 volt (V REF) dari ECM. Sebuah slide atau wiper blade dihubungkan ke poros throttle valve dan bergerak sepanjang koil selama perubahan throttle position. Kedua type TPS dapat dilihat pada gambar 21)
37
37
36
36
Gambar 21. Dua type Throttle Position Sensor, Rotary dan Linear .
Uraian materi 3. Fast Idle Air Control (FIAC).
Fast Idle Air Control (FIAT) berfungsi untuk menambah jumlah udara yang masuk ke saluran udara masuk (intake air chamber) saat katup gas (throttle valve) tertutup dan temperature masih dingin. Dengan bertambahnya jumlah udara masuk maka Engine Control Modul (ECM) akan mendeteksi dan akan menambah bahan bakar yang disemprotkan ke injector sehingga putaran mesin menjadi lebih tinggi dari putaran idle (Fast idle).
Fast Idle Air Control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperature mesin. Jika temperatur mesin masih dingin, maka thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak.(gambar 22).
38
38
Gambar 22. Posisi Thermo wax terbuka Gambar 23. Posisi Thermo wax tertutup
Saat temperature mesin panas maka thermo wax akan mengembang dan saluran bypass akan menyemipt, jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran idle.(gambar 23).
Pada beberapa kendaraan FIAC dipasangkan menyatu dengan IAC, namun ada pula yang dipasang terpisah contohnya : Vitara, Baleno 1.6 dll.
Uraian Materi 4. Idle Air Control (IAC)
Idle Air Control (IAC) berfungsi untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake air chamber saat throttle valve tertutup pada kondisi temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban eletrik difungsikan (idle up). Jika beban listrik difungsikan (lampu-lampu, A/C,P/S) maka katup Idle Air Control akan membuka untuk menambah udara yang masuk ke intake air chamber. Dengan bertambahnya udara yang masuk, maka Engine Control Modul (ECM) akan mendeteksi dan menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikian sebaliknya, jika beban listrik tidak difungsikan maka katup Idle Air Control (IAC) akan menutup sehingga putaran mesin kembali ke idle.
Jika ditinjau secara konstruksinya, Idle Air Control (IAC) terdiri atas 2 type yaitu :
  1. Type rotary valve.(gambar 24)
Gambar 24. Konstruksi IAC type rotary valve
  1. Type rotary valve.(gambar 24)
Gambar 25. Konstruksi IAC type stepping motor
Uraian materi 5. Idle Speed Adjusting Screw (ISAS).
Umum putaran stasioner (idle) telah ditentukan oleh Engine Control Modul (ECM), namun pada beberapa jenis mesin efi/epi masih menggunakan Idle Speed Adjusting Screw (ISAS) untuk mengatur besar kecilnya putaran stasioner (idle) secara manual. Jika pada karburator, Idle Speed Adjusting Screw (ISAS) disetel untuk mempengaruhi besar kecilnya pembukaan katup gas (throttle), maka pada mesin efi/epi, ISAS disetel untuk mempengaruhi besar kecilnya udara yang masuk ke intake air chamber saat idle.
ISAS ditempatkan tidak pada saluran udara IAC, melainkan pada saluran bypass yang berbeda. Gambar 26 dibawah ini memperlihatkan posisi IAC pada throttle body pada salah satu mesin mobil Suzuki.
Gambar 26. ISAS terpasang pada Throttle body
Uraian Materi 6. Mass Air Flow (MAF) Sensor.
Mass Air Flow (MAF) berfungsi mendeteksi jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.Jika ditinjau secara konstuksinya, MAF sensor terbagi atas 3 jenis (type) :
  1. Measuring Plat Type
  2. Measuring Core Type H
  3. Heat Resistor Type.
6.a. Measuring plat type.
Sensor ini terdiri dari plat pengukur, pegas pengembali dan potensiometer. Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutupnya plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali.
Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang sama, sehingga sudut membukanya plat pengukur akan merubah nilai tahanan potensiometer.(gambar 27).
Gambar 27. Konstruksi MAF Sensor type plat.
Variasi nilai tahanan ini akan dirubah menjadi output voltase sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.(lihat gambar 28)
Gambar 28. Variasi nilai tahanan pada potensiometer.
6.b. Measuring core type H.
Air flow meter tediri dari inti pengukur, pegas pengembali, potensiomete, rumah dan lain-lain. Terpasang diantara saringan udara dan intake manifold. Sensor ini mendeteksi jumlah uadara yang masuk ke dalam mesin dan mengirim informasi ke ECM sebagai sinyal voltase. ECM menggunakan sinyal ini sebagai salah satu input ke ECM untuk mengontrol besaran penginjeksian.
Measuring core bergerak kea rah samping sebanding dengan jumlah udara yang masuk. Pada posisi tersebut atau jumlah udara yang masuk dideteksi oleh potensiometer yang dipasang pada measuring core.
Pada type ini, sensor jumlah udara masuk menjadi satu unit dengan sensor temperature udara masuk. Voltase referensi 5 volt dari ECM digunakan pada sensor jumlah masuk dan sensor temperature udara masuk.
Ketika slider potensiometer bergerak melalui resistor sesuai dengan jumlah udara masuk (besarnya aliran udara masuk) sinyal voltase yang keluar ke ECM bevariasi sesuai pergerakan slider.(lihat gambar 29)
Gambar 29. Konstruksi MAF sensor type core
Keterangan gambar :
1. Potensiometer VS = AFM signal voltage
2. Return spring VC = Reverence voltage
3. Measuring core E2 = Ground
4. Housing THA = ATS Signal voltage.
5. ATS (Air temperature Sensor)
6.c. Heat resistor type.
Head resistor type sebagai komponen dasarnya saat ini hampir digunakan pada semua jenis kendaraan efi/epi. Head resistor mempunyai sifat dapat berubah nilai tahanannya apabila temperature di permukaan resistor berrubah. Perubahan temperature pada permukaan resistor diakibatkan oleh gerakan aliran udara yang melewati permukaan heat resistor.
Variasi tahanan ini akan dirubah dalam bentuk variasi voltase yang akan dikirim ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya udara yang masuk ke intake air chamber. Sensor type ini biasanya terdapat 3 jenis kabel yaitu kabel input dari ECM (12 volt), output dari sensor ke ECM (variasi 0 – 5 volt), dan kabel massa sensor yang akan dimassakan ke bodi kendaraan.(lihat gambar 30)
. Gambar 30. Konstruksi MAF sensor type heat resistor
Uraian Materi 7. Manifold Absolute Pressure (MAP)
Manifold Absolute Pressure (MAP) adalah sensor yang mendeteksi tekanan udara yang masuk ke intake air chamber sebagai dasar penghitungan jumlah udara melalui IC (integrated circuit) yang terdapat di dalam sensor ini.
MAP sensor menghasilkan sinyal tegangan yang segera dikirim ke ECM. Oleh ECM sinyal tegangan ini digunakan untuk menentukan basic injection time.
MAP sensor terdiri dari semi konduktor type pressure converting element yang berfungsi merubah fluktuasi tekanan manifold menjadi perubahan tegangan dan IC yang memperkuat perubahan tegangan. Pada MAP sensor jug terdapat 3 jenis kabel yaitu input 5 volt (reverence voltase) dari ECM,Ground dan output dari sensor ke ECM bervariasi antara 0- 5 volt.(gambar 31)
Gambar 31. Konstruksi MAP Sensor
Hubungan antara Output voltage dengan perubahan jumlah udara masuk berdasarkan kevakuman pada intake manifold dapat dilihat pada gambar 32
Gambar 32. Hubungan Output voltage dengan kevakuman pada intake manifol

Senin, 31 Oktober 2011

SISTEM PENDINGINAN MESIN


Kendaraaan akan mengalami panas akibat dari pembakaran bahan bakar. Walaupun sebagian efisiensi panas itu dimanfaatkan kembali oleh mesin. Mesin akan mengalami panas yang tinggi atau yang disebut over heating bila panas mesin tidak dikurangi.
Sitem pendinginan dirancang untuk menjaga efisiensi panas itu. Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air. Mesin mobil kebanyakan menggunakan sistem pendinginan air.
Sistem pendinginan air lebih rumit, tetapi...

mempunyai banyak keuntungan , Karena ruang bakar diselimuti oleh air yang berada di water jacket maka selain mendinginkan juga berfungsi sebagai peredam bunyi
Kontruksi sistem pendinginan dilengkapi oleh water jacket, thermostat, radiator, kipas radiator, pompa air dan komponen – komponen lain pendukungnya.

Komponen – Komponen Sistem Pendinginan dan Fungsinya

Water Jacket

Jika mesin dibelah maka akan terlihat ada ruang-ruangan seperti saluran air yang menyelimuti ruang bakar dan komponen di sekitarnaya. Saluran itu adalah tempat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin.

Thermostat

Thermostat seperti katup otomatis yang mengatur masuk atau tidaknya air pendingin masuk ke radiator. Cara kerjanya jika air pendingin yang berada di water jacket masih dingin maka thermostat tidak akan membuka saluran ke radiator karena uap yang dari panasnya tidak mempu untuk membuka katup thermostat maka air pendingin itu akan kembali untuk bersirkulasi di dalam mesin melalui saluran by pass. Thermostat akan membuka kira-kira ketika temperatur air pendingin antar 80 – 900C (176 – 1940F).

Radiator

Ketika Thermostat membuka karena temperatur air pendinginnya telah panas maka air pendingin itu harus segera didinginkan. Komponen nya adalah radiator. Bagian-bagian radiator adalah ada reservoir(tangki cadangan), tutup radiator, radiator bagian atas,inti radiator, dan radiator bagian bawah
Reservoir (tangki cadangan) berfungsi sebagai tangki cadangan bila air pada radiator berlebihan.
Inti tadiator terdiri dari sirip-sirip tempat saluran air pendingin yang nantinya akan dipercepat pendinginan nya oleh kipas radiator.
Jika air pendingin telah didinginkan oleh inti radiator dibantu dengan kipas radiator maka ai pendingin itu akan masuk ke radiator bagian bawah yang nantinya akan masuk ke mesin untuk bersirkulasi di dalam mesin di water jacket.
Air pendingin masuk ke radiator ataupun keluar dari radiator menuju mesin di hubungkan oleh selang radiator yang tahan panas.

Kipas Radiator dan Pompa Air

Berfungsi untuk mempecepat proses pendinginan air pendingin yang telah panas. Kipas radiator ada yang digerakkan secara mekanik oleh poros engkol dan ada pula yang digerakkan oleh motor listrik yang menempel di kipas radiator itu.Sedangkan untuk mempercepat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin maka pompa air lah yang mempercepat sirkulasinya.

CARA KERJA SISTEM PENDINGINAN

Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.

Tips Hemat Bahan Bakar Honda


Khusus bagi pemilik motor honda Revo absolute atau product honda lainnya, Tips ini saya dapatkan dari situs honda motor, Saya ingin membagi tips tersebut kepada anda semua. Oke langsung saja Supaya motor kita tidak terlalu boros BBM yang sekarang sudah mahal.
Dalam Pemeliharaan
* Ukur tekanan ban dan pastikan ban tidak kempes sebelum berkendara.
* Pastikan seluruh komponen bergerak lancar, dan lumasi jika dirasa sudah mulai seret, seperti rantai, gir, dan bearing roda.
* Pastikan jarak bebas main rem cukup, sehingga roda tidak tertahan ketika rem tidak dioperasikan.
* Pastikan kondisi motor selalu dalam keadaan prima dengan menservis rutin di AHASS. Karena hanya di AHASS yang memiliki mekanik terlatih untuk menangani motor Honda dan dilengkapi alat-alat khusus.
* Gunakan selalu Honda Genuine Parts (HGP). Suku cadang asli Honda ini sama persis dengan parts yang menempel pada motor dalam kondisi baru. Parts ini dibuat dan sudah diuji sedemikian rupa, sehingga dapat bekerja sempurna dengan parts lain yang ada di motor.
* Gunakan ban dengan ukuran standar pabrik. Ukuran ban yang lebih besar dan lebar akan membebani mesin lebih berat.
* Hindari pemasangan aksesoris yang tidak perlu, apalagi memiliki bobot yang cukup berat.


CARA BERKENDARA
Setelah 2 hal di atas terpenuhi, cara berkendara merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai konsumsi bahan bakar yang irit. Ini dia tipsnya yang diambil dari para juara Adu Irit Revo:

* Untuk Absolute Revo, konsumsi BBM paling optimal adalah dengan kecepatan konstan sekitar 30-40 km/jam di gigi 4.
* Buka gas secara perlahan-lahan (diurut) dan gunakan rem seperlunya.
* Jika ada hambatan di depan (misal ada lampu lalu lintas atau kendaraan berhenti), hentikan motor secara perlahan, jika kondisi memungkinkan, gunakan (injak) kopling dan biarkan motor melambat dengan sendirinya.
* Pilih jalan yang mulus dan tidak berlubang. Jalan yang berlubang akan menghambat laju motor.
* Hindari menggunakan putaran mesin yang tinggi, segera pindahkan gigi transmisi (lebih tinggi) ketika putaran mesin mulai tinggi.
* Bawa beban secukupnya. Tinggalkan barang-barang yang tidak perlu dibawa. Jika memiliki box tambahan, sebaiknya tidak perlu dipasang jika tidak membawa barang banyak. Semakin ringan bobot yang dibawa, semakin sedikit BBM yang diperlukan.
* Minimalkan hambatan udara/angin.

1. Gunakan pakaian dan jaket yang pas. Hindari membuka resleting jaket ketika motor berjalan karena akan memperbesar hambatan udara.
2. Gunakan helm standar dan gunakan visor (kaca helm) ketika berkendara. Visor (kaca helm) yang terbuka akan menambah hambatan udara.
3. Sebisa mungkin, hindari rute yang padat/macet dan melewati banyak lampu lalu lintas.

Nah, daripada menghabiskan uang untuk beli bensin, lebih baik uang yang tersisa hasil dari penghematan bensin tadi dikumpulkan dipakai buat keperluan lain, misalnya beli buku atau diberikan kepada yang lebih membutuhkan. Jauh lebih bermanfaat kan?!
CompactibleNewCoreografJOKER-. Diberdayakan oleh Blogger.